Desas desus terkait apakah benar ada sebuah kehidupan di planet
Mars akan segera terjawab. Hal ini akan diusut langsung oleh sekelompok
peneliti asal Eropa yang tengah mempersiapkan misi ekspedisi planet
merah tersebut dengan nama `ExoMars`.
ExoMars merupakan ekspedisi
dengan menggunakan sebuah `wahana` yang nantinya akan mengelilingi
planet Mars demi mencari sebuah tanda kehidupan yang hadir di masa lalu
atau pun di masa sekarang.
Tim peneliti yang merupakan gabungan
dari tim European Space Agency (ESA) dan Roscosmos tersebut mengatakan
bahwa misi ini merupakan tantangan ilmiah terbesar yang sedang mereka
hadapi.
Misi ExoMars akan menggunakan dua bagian wahana robotik
dan akan meroket ke planet Mars pada tahun 2016. Maurizio Capuano selaku
Program Manager ExoMars menjelaskan bahwa nantinya setelah di ruang
angkasa, bagian bawah dari wahana akan mengorbit ke planet Mars untuk
menyerap energi dari cahaya matahari, dan pada bagian atas nantinya akan
mendarat di Mars untuk melaksanakan program eksplorasi.
Capuano
menjelaskan bahwa nantinya bentuk pesawat tersebut akan lebih mirip
dengan UFO, namun tampil dengan sifat yang begitu aerodinamis.
Ia
beralasan bahwa bentuk ini nanti akan lebih gampang untuk dapat
memasuki area atmosfer Mars. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa misi
tersebut akan terbagi menjadi dua tahap. Demikian dilansir laman Euro News, Senin (8/6/2015).
Tahap
pertama akan dilaksanakan di Januari 2016 dan akan memakai wahana
pendaratan Trace Gas Orbiter. Tahap kedua akan dilaksanakan pada Mei
2018 dan akan memakai wahana rover penjelajah seberat 300 kilogram.
Kedua
misi yang diadakan dalam rentan waktu yang cukup lama ini akan diawasi
secara ketat, karena peluang untuk meraih planet Merah sangatlah sulit.
Para
astronot tersebut harus menunggu waktu yang pas demi menjalankan kedua
misi tersebut. Richard Bessudo, anggota program ExoMars menjelaskan
bahwa mereka harus menunggu posisi bumi dan Mars agar dapat sejajar dan
mempertimbangkan orbit kedua planet tersebut. Ia melanjutkan bahwa
posisi ini hanya terjadi setiap 26 bulan sekali.
Nantinya, pada
saat tahap pertama dan telah mendarat, ExoMars akan langsung mengirimkan
semua informasi tentang proses pendaratannya. Bagian `kepala` wahana
yang terpisah nantinya akan menjelajahi Mars dengan mengendus jejak
metana dan dipercaya dapat menjadi petunjuk kehidupan.
Rover ExoMars akan melakukan pengeboran sedalam 1,8 meter di bawah tanah merah karat planet tersebut. Rover
itu akan mencari sebuah penanda biologis yang terperangkap dalam batuan
dasar Mars yang terlindung dari radiasi dan proses kimia yang terjadi
di permukaan planet.
Di bawah permukaan planet merah tersebut,
para ilmuwan berharap akan memiliki kesempatan untuk menemukan bukti
otentik kehidupan masa lalu di planet Mars. Namun, mereka harus melewatu
rintangan awal terlebih dulu, yaitu mendaratkan ExoMars dengan aman.
Dalam
misi pertamanya, ExoMars akan mendarat di antara bukit-bukit Mars dan
akan berjalan ke dataran rendah. Setelah mengikuti jejak gas dan air di
bawah permukaan, mereka akan menggali sedalam dua meter dengan tenaga
elektris sebesar 50-60 watt.
ExoMars menjadi program eksplorasi
Mars resmi yang kedua. Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) telah
lebih dulu mengirimkan wahana robotiknya sejak tahun 1996. Dan pada saat
itu, wahana NASA Mars Curiosity juga sedang menjelajahi planet itu.
Tujuannya pun sama, yaitu mencari jejak kehidupan dan memberi konfirmasi
apakah benar planet Mars memiliki sebuah kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar